8 simpul dasar
TALI
TEMALI
Oleh : Rinanto
A.
SEJARAH
TALI
Sejak jaman dahulu tali telah digunakan oleh manusia untuk
menunjang kebutuhan hidupnya sebagai alat bantu, yaitu untuk membantu manusia
didalam menunaikan pekerjaannyadan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai
contohnya saja untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, tali sangatlah
dibutuhkan. Sebagai bukti bahwa tali sudah dipergunakan sejak jaman dahulu
yaitu dengan ditemukannya beberapa diantara yang tertua di pemakaman mesir kuno
yang telah dipertkirakan sudah ada sejak 5300 tahun yang lalu, tali tersebut
dibuat dari serat tanaman papyrus yang dipilih dan dipintal menjadi satu.
Salah satu pabrik industry “ Du Pont “ memulai penelitian
dasarnya pada tahun 1928 untuk mencoba kemungkinan membuat tali dari bahan –
bahan alami, baru kemudian pada tahun 1930 tim peneliti tersaebut menemukan
polimer sintetis yang dapat dibentuk menjadi jalinan yang kuat dan elastic.
Beberapa dari produk ini pada akhirnya berkembang menjadi tali yang sekarang
ini.
B.
BAHAN
BAHAN PEMBUAT TALI
Ø
Bahan – bahan alami
1.
Serat tanaman
2.
Serat luar kulit dari buah kelapa
3.
Serat pohon daru sebangsa rerumputan
Ø
Bahan –bahan sintetis
1. Polyprolene :
Tali yang terbuat dari bahan ini tidak mudah melemah vila dalam keadaan
basah, oleh karena itu sering digunakan dalam olah raga air. Tali ini juga
tahan terhadap bahan – bahan kimia, cukup tahan terhadap gesekan dan bersifat
lentur. Namun tali ini tidak tahan terhadap sinar matahari yang berlebihan,
jadi umumnya tidak dipergunakan untuk kegiatan langsung terkena sinar matahari
atau yang menyangkut kegiatan SAR dan keselamatan manusia. Walaupun demikian
ada beberapa keunggulan tali ini yaitu ringan dan tahan terhadap pembekuan (
karena hanya menyerap sedikit air ) dan harganya relative murah.
2. Polyster :
Keunggulan dari tali ini lebih tahan terhadap gesekan,
punya kelenturan yang relative tinggi. Tahan terhadap kerusakan yang
diakibatkan oleh air, bahan kimia, sinar matahari, dan suhu tinggi. Dikarenakan
pada awal pembuatannya sudah basah, maka dari itu tali berbahan ini lebih
sering digunakan dalm kegiatan penelusuran gua ( caving ), asalkan asam tidak
dibiarkan kering dalam jariangan tali.
3.
Nylon
:
Pada umumnya nylon lebih ringan dari polyster sampai
17%, tali ini terbuat dari bahan yang elastis, sehingga tidak dapat digunakan
unutk menarik benda yang agak berat, dari semua bahan sintetis hanya bahan ini
yang dapat menyerap air dalam kapasitas tertentu.
C. JENIS – JENIS TALI
Tidak terlepas dari simpul, seseorang yang menggeluti
bidang kepecinta alaman disamping harus mengusai simpul, juga harus menguasai
jenis dan sifat tali. Ada beberapa jenis dan sifat tali yang perlu diketahui,
diantaranya yaitu :
Ø Tali
serat alam
Tali sejenis ini sudah jarang lagi unutk digunakan. Tali
ini biasanya dibuat dari serat tumbuhan rami, oleh karena itu tali jenis ini
cenderung kaku dank eras. Tali ini tergolong tali yang kuat dan awet, namun
dalam keadaan basah tali ini menjadi berat dikarenakan banyak menyerap air.
Ø Tali
serat buatan (sintetis )
Ditinjau dari namanya, berasal dari kata kern yang
berarti inti dan mantle yang berarti pembungkus atau pelindung.
Tali karnmantle menurut konstruksi dan fungsinya ada 3
jenis yaitu :
1. Tali
karnmantle dynamis
ü Daya
lentur sampai dengan 25%
ü Bagian
intinya dianyam
ü Cenderung
lentur
2. Tali
karnmantle statis
ü Daya
lentur sampai dengan 10%
ü Bagian
intinya tidak dianyam
ü Cenderung
keras dan kaku
ü Anyaman
mantlenya cenderung rapat
3. Tali
karnmantle dynastatik
ü Daya
lenturnya sampai dengan 10%
ü Bagian
intinya tidak dianyam
ü Cenderung
lentur
ü Bagian
mantlenya tidak dianyam rapat
D. PEMELIHARAAN TALI
Tali merupakan salah satu piranti yang sangat rawan
dalam kegiatan outdoor seperti pada rock climbing, Caving, SAR (baik didarat,
maupun diair). Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan
tali syntetis :
v Tali
yang tidak digunakan sebaiknya digulung rapi dan digantung
v Jangan
diinjak
v Jangan
ditindih benda berat
v Tali
disimpan dalam ruangan yang mempunyai ventilasi yang baik
v Biasakan
menyimpan tali dalam keadaan kering
v Jauhkan
tali dari bahan kimia dan sinar matahari secara langsung
v Tali
yang digunakan dalam kegiatan Caving dan Rock Climbing, usahakan memperlakukan
tali dengan lembut dan jauhkan tali dari benda tajam dan batu (agar tidak
terjadi gesekan yang mengakibatkan kerusakan fatal pada tali)
v Gunakan
simpul dengan benar
v Periksa
tali secara seksama baik sebelum dan sesudah digunakan
E. SIMPUL
Dalam tali temali perlu dikuasai teknik
membuat simpul dan penggunaannya secara tepat, sebab kekuatan tali juga
ditentukan oleh kekuatan simpulnya. Sebab simpul yang baik adalah : kuat, mudah
dibuat, rapi serta mudah untuk dilepas kembali.
Simpul yang wajib diketahui minimal ada
delapan simpul dasar yang harus anda kuasai
dengan kegunaan sendiri-sendiri. Beberapa simpul yang harus dikuasai
adalah sebagai berikut :
1. Simpul
Nelayan
2. Simpul
Delapan
3. Simpul
Kambing (bowling)
4. Simpul Kupu-kupu
5. Simpul
Jangkar
6. Simpul
Pangkal
7. Simpul
Anyam
8. Simpul
Pita
1. Simpul Pita
Simpul Pita berfungsi untuk
menyambung 2 tali pipih ( Webbing ) yang berguna sebagai alternatif Harness ( Tali
Tubuh ) di akhir simpul yang harus dipakai simpul pita ini.
2. Figure Eight Loop / Simpul
Delapan
Simpul Delapan berfungsi sebagai
simpul wajib pada pemanjat ( Dikenakan pada cincin harness / tali tubuh ) dan
juga sebagai penambat back up pada sistem penambatan pada saat membuat pitch
pada suatu pemanjatan.
3. Simpul Fisherman / Nelayan
Ganda
Simpul Fisherman / Nelayan ganda
simpul ini berfungsi untuk menyambungkan 2 tali yang diameternya sama. Dan
perbedaan dengan simpul mati jelas lebih safety memakai simpul ini apabila anda
ingin menyambung 2 tali yang diameternya sama.
4. Clove hitch / Simpul
Pangkal
Simpul pangkal adalah simpul
utama yang berfungsi untuk membuat penambatan baik itu dalam pemanjatan dan
untuk membuat aktivitas yang berhubungan dengan abseling / rappelling maupun
kenapa harus simpul pangkal yang dipakai karena simpul pangkal mudah dalm
pembuatnnya dan pengaturannya.
5. Bowlaine/ simpul kambing
Simpul Italia berfungsi sebagai
tambatan atau pengikat
6. Simpul anyam/Sheet Bend
Simpul anyam berfungsi untuk menyambung dua utas talli yang yang berbeda jenis atau berbeda ukuran.
7. Simpul jamngka
Simpul jangkar adalah simpul
untuk jerat, sering di gunakan saat membuat tandu dengan tali webbing atau tali
pandu. Bisa juga di kembang menjadi simpul prusik.
8. Alpine Butterflay Knot /
Simpul Kupu – kupu
Simpul
kupu – kupu berfungsi sebgai penyambung dua tali yang friksi khususnya untuk
tali kermantle.
sumber :
1. Materi diklat MALIMPA UMS
2. MAateri diklat HW UMS
3. https://www.google.com/search?q=simpul+anyam&tbm=isch&ufsmps=1&gws_rd=cr#gws_rd=cr&imgrc=_
4. https://www.google.com/search?q=simpul+anyam&tbm=isch&ufsmps=1&gws_rd=cr#tbm=isch&q=simpul+pita&imgrc=PZcdU7q-pVo-IM:
Komentar
Posting Komentar